Belajar Efektif Itu Efisien

Dalam perjalanan hidup kita sering menemukan buku yang sarat akan ilmu, bahkan kita sudah membelinya, namun isinya tidak dapat kita serap secara maksimal. Bisa jadi hal itu karena waktu yang terbatas atau materinya memang sulit dicerna.
Sekali pun telah menggunakan waktu cukup banyak untuk memahaminya, namun tidak banyak materi yang dapat diserap. Itu menandakan bahwa cara belajar yang kita gunakan masih belum efektif.
Apa sebenarnya yang perlu kita perhatikan dan lakukan agar dapat belajar secara efektif? Ada metode SQRW yang dipercaya merupakan cara efektif dalam belajar (www.study-habits.com). Dengan metode SQRW kita dapat menggali ilmu secara mendalam dari buku atau sumber belajar lain. SQRW adalah singkatan dari Survey-Question-Read-Write atau Survey-Tanya-Baca-Tulis.
Empat strategi dalam metode SQRW meliputi :
  1. Survey, lakukan survey pada tiap bab dengan cepat. Fokuskan perhatian pada  judul, gambar, grafik, peta, tabel, pendahuluan, ringkasan dan kesimpulan. Langkah ini akan memberikan gambaran menyeluruh mengenai isi pembahasan dalam bab tersebut.
  2. Question(tanya), ajukan  pertanyaan yang muncul dalam pikiran Anda. Dengan cara ini Anda akan tetap fokus membaca dan mengingat materi dengan lebih baik. Sebaiknya tidak mempertanyakan ringkasan, pendahuluan atau kesimpulan. Ajukan pertanyaan mengenai sub bagian yang lain. Rumuskan pertanyaan dasar seperti why, who, where, when, what and how. Pertanyaan lain yang lebih memiliki “brain power” juga dapat dikembangkan seperti yang dapat diangkat dari teori taksonomi Bloom (www.honolulu.hawaii.edu). List pertanyaan yang merujuk pada taksonomi Bloom dapat dilihat pada artikel Memetakan Kecerdasan Siswa.
  3. Read (baca) bacalah untuk menjawab pertanyaan yang muncul dalam  pikiran serta untuk mengingat materi. Saat Anda menjawab tiap pertanyaan, pastikan bahwa Anda tetap fokus pada pokok utama materi.
  4. Write (tulis), tulis pertanyaan yang muncul dalam pikiran dan  uraikan jawabannya tertulis  secara ringkas dan bacalah secara mendalam.
Metode SQRW mengintegrasikan pola membaca secara sekilas, membaca analisis masalah dan pemecahan masalah yang diintegrasikan dalam proses membaca dan menulis.
Mengembangkan kompetensi membaca memerlukan multi strategi yang terpadu dalam satu waktu. Pengulangan untuk melakukannya merupakan langkah praktis agar dapat lebih memantapkan keterampilan. Kendala yang mungkin terjadi saat membangun kebiasaan dan pengulangan yaitu hambatan akibat kebiasaan seseorang yang terlatih membaca dalam hati  sebagai strategi tunggal. Mengubah kebiasaan ini memerlukan waktu dan proses dan ketekunan untuk melakukannya.
Metode SQRW membuat belajar lebih efisien, efektif dan lebih produktif.  Hal tersebut diperoleh dengan memperdalam pemecahan masalah, mengembangkan keterampilan merumuskan pertanyaan, merumuskan jawaban, dan meningkatkan daya ingat dengan mengembangkan kompetensi menulis. Membaca, memahami, menganalisis, dan menuliskan jawaban menjadi rangkaian belajar yang efektif dan efisien. Untuk itu perlu memilih waktu yang tepat dan manajemen waktu yang baik.
Dengan selesainya membaca ini, maka sebelum Anda membaca, siapkan dulu pensil dan catatan. Fokuskan pikiran Anda pada survey dan lanjutkan dengan proses analisis. Jika ingin lebih mantap, maka jelaskan pikiran yang telah Anda peroleh dari bacaan dalam diskusi kelas.

Read More......
Selasa, 10 Mei 2011 Posted in | | 0 Comments »

Sebagian orang beranggapan, bahwa ayam yg punya teknik bagus, nge-'lock' kiri kanan, dianggap ayam bagus. Disisi lain, ayam dgn teknik sederhana dianggap kurang 'mewah'.
Banyak juga ayam yg dianggap jelek (ngoyor) ternyata mampu mengalahkan ayam yg dianggap bagus (lock kiri-kanan).
Hal ini membingungkan. Ayam bagus koq kalah..?
Mungkin ini karena salah persepsi, bahwa pandangan hobiis ayam laga saat ini pada umumnya masih 'terpesona' dgn teknik main yg indah, mampu bongkar pasang dan ngelock kiri kanan.
Padahal, teknik tarung hanyalah sebagian kecil dari syarat seekor ayam yg bagus. Maka tdk heran bila teknik bagus saja belum bisa menjamin keunggulan ayam di kalangan.

Kriteria ayam aduan yg bagus menurut saya adalah harus memenuhi unsur2 berikut :
1. Teknik tarung
2. Teknik pukulan
3. Konstruksi tulangan
4. Darah keturunan
5. Ciri fisik/Katuranggan.

1. Teknik tarung.
Seperti apa teknik tarung yg bagus? Apakah yg bisa ngalung kiri kanan? Yang bisa bongkar keluar masuk sayap? Kontrol yg bagus? Ataukah memiliki ciri unik seperti lari atau ngendul?
Semua benar… Namun dari hal2 yg dianggap bagus ini, ada 1 kesamaan dari kesemuanya. Yaitu, teknik tarung yg dianggap bagus adalah yg sulit dipukul lawan. Apapun gaya tekniknya, Kontrol, bongkar, lari, dorong, ngendul, ngumpet, dll, sekali lagi yg terpenting dan harus kita perhatikan adalah : sulit dipukul.

2. Teknik pukulan.
Banyak type pukulan yg dianggap baik. Mulai dari pukul gledek, pukul jalu, pukul badan, pukul antik, dll, kesemuanya bermuara pada satu kesimpulan bahwa pukulan yg bagus adalah yg mampu membuat efek negatif pada musuh yg terkena pukulan. Biasanya, pukulan yg membuat efek negative ini adalah pukulan yg bersih, tepat mengena pada sasarannya.

3. Konstruksi tulangan.
Tulangan yg baik harus tebal, kekar dan padat. Otot2 dan daging lembut namun tetap padat berisi dan enak/pas dipegang. Hal ini berguna sebagai penunjang daya tahan tubuh ketika menerima pukulan dari musuh. Selain itu, konstruksi tulangan yg bagus mampu menyimpan tenaga dan stamina yg bagus pula.

4. Darah keturunan.
Ayam aduan yg bagus harus jelas asal usulnya. Tidak boleh dari keturunan mental yg ‘cengeng’ dan mudah menyerah. Ayam yg bermental baja lebih baik mati dalam pertempuran atau menghindar dari musuh apabila tidak sanggup lagi melawan. Pantang baginya mengeluarkan bunyi ‘keok’ tanda menyerah.

5. Ciri fisik/katuranggan.
Banyak orang percaya bahwa katuranggan/ciri fisik yg bagus mampu membawa berkah bagi pemiliknya. Selain itu, katuranggan yg baik dipercaya memberi wibawa pada ayam sehingga musuh menjadi takut bahkan bila hanya mendengar kokoknya saja.

silakan teman2 lain menambahkan dan mengomentari

Read More......
Posted in | | 0 Comments »

Ayam aduan sebagai salah satu hobi yg masih banyak diminati banyak kalangan.Namun bagaimana memilih ayam yg bagus,memang ada patokannya,sehinggaanda tdk gampang terkecoh.Bagaimana caranya?Tidak susah kok!

Ciri-ciri ayam/katuranggan ayam yg baik bisa dilihat dari paruh berparit (DEKOK) dr lubang hidung ke muka,pangkal tebal,paruh atas dan bawah sama panjangnya.Mata masuk ke dalam,sipit,jernih dan kening menonjol,mata bersih,Jika mendapati pelupuk mata ada celaknya/warna hitam,pertanda mental kurang bagus.

Jengger tebal dan halus (LUMER),kepala bulat dan panjang (NJAMBE),.Kulit muka tebal dan halus.Jgn pilih tebal dan kasar,sebab mental ayam demikian,masih kurang bagus dan tdk tahan pukul.Jilingnya pilih yg tebal dan lebar.Bila Jiling kecil,mk mudah patah dan leher tdk tahan pukulan keras.Sedang leher boleh pilih panjang atau pendek,sama saja.Kalau leher ayam saat tidur,diselonjorkan ke depan (SONGGO BUMI),biasanya mentalnya bagus!

Bulu rawis leher panjang dan tebal (NGEROP).Perlu diperhatikan jika bulu leher pendek,warna hitam,dan bagian pangkal ada warna putih (SONGGO RIKMO),biasanya mental kurang bagus.Pangkal sayap tulangnya tebal dan kencang.Jika dilipat keatas dan kebawah terasa kencang dan kaku.Sedangkan bulu sayap harus panjang,sedangkan ujungnya sampai ke ekor.Bagian sayap paling ujung,ada bulu sayap putih (GEGER KARANG),biasanya ayam alot dan ulet,gak mudah menyerah!

Dada bidang dan tegak.Ketika berdiri miring 60 derajat.Tubuh bagian dada lebih lebar daripada bagian belakang.Jika terjadi sebaliknya,ayam tsb pukulannya mencabar dan susah melancarkan pukulan telak,akurasi pukulan kurang baik.Plihlah butuh yg ngontong.Jika dibagian dada tumbuh bulu2 lebar,mk disebut BIMA KURDA,wibawa bagus dan beryoni/menangan.

Paha pilihlah yg berbentuk tipis/gepeng,karena paha bulat tidak dapat menyabet dari samping,alias side kicknya tidak jalan.Kaki boleh bentuk bulat ataupun belimbing,tetapi harus kering.Sisik bagian muka biasanya terdiri dari dua jalu,kiri dan kanan.Kalau alurnya bagus dan rapi disebut PANCURAN EMAS,biasa ayam tsb jarang kesialan/jarang apes.Kalau menemukan sisik melik di tengahnya,sebaiknya jgn dipilih,karena kurang awas.Dan bilang sedang tarung,matanya bisa kejalu.Yg baik bila sisik kaki ada sisik melingkar/blebet,sebanyak 1-3 biji tepat di bawah taji,NAGA MANGSA,biasanya pukulnya sakit.

Jari kaki kecil panjang seperti duri bambu.Pilih sisi jarinya jika ada yg pecah bagian nomer 2 dari muka.Lebih baik lagi jika sisik jari belakang pecah semua,TANJUNG KARANG,pukulannya ngerusak.Sedang jalu posisinya boleh dekat jari belakang,boleh juga berjauhan.Karena banyak yg beranggapan,posis jalu dekat jari belakang,mk pukulannya pasti jalon.Namun jika diperhatikan,apakah ayam itu jalon atau tidak,akan ditentukan oleh ayam itu sendiri.Kenyataannya banyak ayam yg mempunyai pukulan jalon,meskipun jarak jalu dan jari belakang berjauhan.Jadi soal ini memang sangat tergantung dgn kepandaian ayam utk menggunakan senjatanya dlm mengalahkan lawannya!

Read More......
Posted in | | 0 Comments »

?Tumbuhan paku (Pteridophyta)
Polystichum setiferum
Polystichum setiferum
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Pteridophyta
Kelas
Psilotopsida
Equisetopsida
Marattiopsida
Polypodiopsida
Tumbuhan paku (atau paku-pakuan, Pteridophyta atau Filicophyta), adalah satu divisio tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi.
Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil sekarang ditambang orang sebagai batu bara.

Daftar isi

[sunting] Morfologi

Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon (paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit, mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya berupa terna dengan rizoma yang menjalar di tanah atau humus dan ental (bahasa Inggris frond) yang menyangga daun dengan ukuran yang bervariasi (sampai 6 m). Ental yang masih muda selalu menggulung (seperti gagang biola) dan menjadi satu ciri khas tumbuhan paku. Daun pakis hampir selalu daun majemuk. Sering dijumpai tumbuhan paku mendominasi vegetasi suatu tempat sehingga membentuk belukar yang luas dan menekan tumbuhan yang lain.

[sunting] Daur hidup (metagenesis)

Protalium (panah merah) dengan tumbuhan paku muda
Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) juga memiliki daur seperti ini tetapi telah berevolusi lebih jauh sehingga tahap gametofit tidak mandiri. Spora yang dihasilkan langsung tumbuh menjadi benang sari atau kantung embrio.

[sunting] Klasifikasi

Paku laut. Tumbuhan paku adaptif untuk tempat-tempat marginal.
Secara tradisional, Pteridophyta mencakup semua kormofita berspora, kecuali lumut hati, lumut tanduk, dan tumbuhan lumut. Selain paku sejati (kelas Filicinae), termasuk di dalamnya paku ekor kuda (Equisetinae), rane dan paku kawat (Lycopodiinae), Psilotum (Psilotinae), serta Isoetes (Isoetinae). Sampai sekarang pun ilmu yang mempelajari kelompok-kelompok ini disebut pteridologi dan ahlinya disebut pteridolog.
Smith et al. (2006)[1] mengajukan revisi yang cukup kuat berdasarkan data morfologi dan molekular. Berdasarkan klasifikasi terbaru ini, Lycophyta (rane, paku kawat, dan Isoetes) merupakan tumbuhan berpembuluh yang pertama kali terpisah dari yang lain, sedangkan paku-pakuan serta tumbuhan berbiji berada pada kelompok lain. Selanjutnya terlihat bahwa semua kormofita berspora yang tersisa tergabung dalam satu kelompok besar, yang layak dikatakan sebagai anggota divisio tumbuhan paku (Pteridophyta). Dari hasil revisi ini juga terlihat bahwa sejumlah paku-pakuan yang dulu dianggap sebagai paku primitif (seperti Psilotum) ternyata lebih dekat berkerabat dengan paku tunjuk langit (Helminthostachys), sementara paku ekor kuda (Equisetum') sama dekatnya dengan paku sejati terhadap Marattia.
Dengan demikian, berdasarkan klasifikasi baru ini, tumbuhan paku dapat dikelompokkan sebagai berikut.
Divisio: Lycophyta
dengan satu kelas: Lycopsida.
Divisio: Pteridophyta
dengan empat kelas monofiletik:
Divisi terakhir ini mencakup semua tumbuhan yang biasa dikenal sebagai paku sejati atau paku benar. Berikut adalah klasifikasi lengkap menurut Smith et al. (2006):
Kelas Psilotopsida
Bangsa Ophioglossales
Suku Ophioglossaceae (termasuk Botrychiaceae, Helminthostachyaceae)
Bangsa Psilotales
Suku Psilotaceae (termasuk Tmesipteridaceae)
Kelas Equisetopsida [=Sphenopsida]
Bangsa Equisetales
Suku Equisetaceae
Kelas Marattiopsida
Bangsa Marattiales
Suku Marattiaceae (termasuk Angiopteridaceae, Christenseniaceae, Danaeaceae, Kaulfussiaceae)
Kelas Polypodiopsida [=Filicopsida, Pteridopsida]
Bangsa Osmundales
Suku Osmundaceae
Bangsa Hymenophyllales
Suku Hymenophyllaceae (termasuk Trichomanaceae)
Bangsa Gleicheniales
Suku Gleicheniaceae (termasuk Dicranopteridaceae, Stromatopteridaceae)
Suku Dipteridaceae (termasuk Cheiropleuriaceae)
Suku Matoniaceae
Bangsa Schizaeales
Suku Lygodiaceae
Suku Anemiaceae (termasuk Mohriaceae)
Suku Schizaeaceae
Bangsa Salviniales (paku air)
Suku Marsileaceae (termasuk Pilulariaceae)
Suku Salviniaceae (termasuk Azollaceae)
Bangsa Cyatheales (paku pohon)
Suku Thyrsopteridaceae
Suku Loxomataceae
Suku Culcitaceae
Suku Plagiogyriaceae
Suku Cibotiaceae
Suku Cyatheaceae (termasuk Alsophilaceae, Hymenophyllopsidaceae)
Suku Dicksoniaceae (termasuk Lophosoriaceae)
Suku Metaxyaceae
Bangsa Polypodiales
Suku Lindsaeaceae (termasuk Cystodiaceae, Lonchitidaceae)
Suku Saccolomataceae
Suku Dennstaedtiaceae (termasuk Hypolepidaceae, Monachosoraceae, Pteridiaceae)
Suku Pteridaceae (termasuk Acrostichaceae, Actiniopteridaceae, Adiantaceae, Anopteraceae, Antrophyaceae, Ceratopteridaceae, Cheilanthaceae, Cryptogrammaceae, Hemionitidaceae, Negripteridaceae, Parkeriaceae, Platyzomataceae, Sinopteridaceae, Taenitidaceae, Vittariaceae)
Suku Aspleniaceae
Suku Thelypteridaceae
Suku Woodsiaceae (termasuk Athyriaceae, Cystopteridaceae)
Suku Blechnaceae (termasuk Stenochlaenaceae)
Suku Onocleaceae
Suku Dryopteridaceae (termasuk Aspidiaceae, Bolbitidaceae, Elaphoglossaceae, Hypodematiaceae, Peranemataceae)
Suku Lomariopsidaceae (termasuk Nephrolepidaceae
Suku Tectariaceae
Suku Oleandraceae
Suku Davalliaceae
Suku Polypodiaceae (termasuk Drynariaceae, Grammitidaceae, Gymnogrammitidaceae, Loxogrammaceae, Platyceriaceae, Pleurisoriopsidaceae)

Read More......
Posted in | | 0 Comments »

PYRROSIA
















Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Pteridophyta
Classis : Pteridopsida
Ordo : Polypodiales
Familia : Polypodiaceae
Genus : Pyrrosia

Deskripsi
Pyrrosia merupakan genus pakis dari Polypodiaceae, yang bersama-sama dengan sister genus Platycerium, lebih dikenal sebagai pakis staghorn, memiliki ciri-ciri daun sangat dimorfik (daun berbeda pada tanaman yang sama), pada permukaan atas daun terdapat rambut seperti bintang.
Memiliki akar yang panjang dan merambat, tipis dan bersisik, pada bagian pinggir terdapat bulu-bulu halus yang tumbuh. Memiliki bentuk daun tunggal yang berlekuk sebagian, daunnya gemuk.
Kebanyakan herba, kadang pohon, mempunyai rhizoma Daun monomorfik atau dimorfik, tunggal atau majemuk, daun muda bentuk spiral.
Homospora. Spora dalam sporangium yang berkumpul membentuk sorus (sori). Sorus dibungkus indusium, terletak marginal atau dorsal dari sporofil. Sporangium berdinding tipis, bertangkai dan mempunyai annulus yang letaknya vertikal

Distribusi
Pyrrosia, terdiri dari 51 spesies, spesies yang paling banyak terdapat di Asia Tenggara,

Siklus Hidup 


















Metagenesis Daur hidup paku
  • Tumbuhan paku atau dikenal dengan Pterydophyta
  • Tumbuhan paku adalah salah satu dari kelompok kingdom Plantae yang secara evolusi lebih maju dibandingkan Bryophyta (Lumut)
  • Tumbuhan paku sudah tergolong dalam Tracheophyta karena sudah mempunyai Trakeid atau berkas pengangkut baik Xilem maupun Floem OK
  • Selain akarnya sudah jelas dan membentuk sistem perakaran serabut.
  • Secara keseluruhan Paku dan Lumut mempunyai persamaan yaitu adanya peristiwa metagenesis
  • Metagenesis yaitu peristiwa pergiliran keturunan dari fase sexual ke fase asexual ke fase sexual lagi sehingga membentuk daur/cyclus.
Karakter khas pada Pteridophyta ( tumbuhan paku)
  • Tumbuhan paku dewasa yang dijumpai di alam merupakan fase sporofit yang menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakan seksual.
  • Spora yang jatuh ditempat lembab akan tumbuh menjadi protalium atau prothallus yang merupakan fase gametofit yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau
  • Fase gametofitnya lebih pendek daripada fase sporofitnya.
  • fase sporoitnya berupa tumbuhan paku sendiri
Contoh Spesies
1. Pyrrosia angustata (Swartz) Ching




















Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Pteridophyta
Classis : Pteridopsida
Ordo : Polypodiales
Familia : Polypodiaceae
Genus : Pyrrosia
Species : Pyrrosia angustata

Deskripsi
Jenis ini termasuk suku Polypodiaceae. Tumbuhan ini mempunyai akar yang panjang dan merambat, tebalnya sekitar 1,5 mm, keras dan diselubungi oleh sisik-sisik yang tersebar. Sisiknya membujur, dengan dua warna yang berbeda, pada bagian bawah berwarna coklat-hitam. Pada bagian apikal yang berwarna coklat muda, ditumbuhi rambut dengan panjang 0,7 mm. Daunnya sekitar 30 helaian dengan lebar 3 cm. Pada setengah bagian apikal daun terdapat sori. Secara keseluruhan membentuk garis tepi pada tepidaun. bagian pangkal daun perlahan menyempit, paling lebar di bagian tengah atau di bawahnya, ujung tumpul. Memiliki urat daun yang tidak kelihatan. Sorinya besar sekitar 10 dengan lebar 4 mm. Berjajar dalam satu barisan menutupi setengah bagian apikal daun. Biasanya terpendam pada tempat yang dangkal atu berlubang. Yang kemudian muncul pada permukaan tanah.

2. Pyrrosia lanceolata (Linnaeus) Farwell




















Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Pteridophyta
Classis : Pteridopsida
Ordo : Polypodiales
Familia : Polypodiaceae
Genus : Pyrrosia
Species : Pyrrosia lanceolata

Deskripsi
Jenis ini termasuk suku Polypodiaceae. Mempunyai sinonim Pyrrosia adnascens (Swartz) Ching, Pyrrosia varia (Kaulfuss) Farwell, Acrostichum lanceolatum L., Candollea lanceolata Mirb. ex Desv. dan Cyclophorus lanceolatus Alston. Tumbuhan ini mempunyai akar rimpang setebal 1,2- 2,1 mm, menjalar panjang, ditutupi oleh sisik-sisik yang tersebar. Daun dimorfik, tidak jelas sampai jelas bertangkai. Daun fertil tangkainya sampai 9 cm, helaian 3,5-31 cm x 0,3-3,5 cm Daun steril bertangkai sampai 5 cm, helaian 2-24 cm x 0,3- 4,3 cm, paling lebar di bagian tengah atau di atasnya, ujung membundar atau tumpul. Sori berderet di sepanjang tepi daun atau menyebar di seluruh permukaan daun (Hovenkamp et al., 1998). Pada umumnya jenis ini tumbuh secara epifit, kadang epilitik, dan jarang yang terestrial, umumnya ditemukan di berbagai situasi, kebanyakan di dataran rendah, kadang sampai 1.000-1.500 m dpl. Jenis ini tersebar di Afrika, Asia Tenggara sampai Pasifik dan di seluruh kawasan Malesia. Di Malaya tumbuhan ini digunakan untuk obat sakit kepala dengan menempelkan tumbukan daunnya dengan jintan hitam dan bawang merah ke kening, dan juga untuk obat desentri. Di CA Sago Malintang, jenis ini tidak banyak ditemukan, hanya tumbuh di batang pohon yang telah lapuk pada sekitar 6 m dari atas tanah, di tempat yang sangat terbuka pada ketinggian 1.080 m dpl.

Read More......
Posted in | | 0 Comments »

  1. Klik di sini untuk masuk. Tampilan seperti di bawah ini (tampilannya terpotong) akan muncul

  2. Isi data yang diminta sesuai permintaan. Data tersebut adalah Nama Depan, Nama Belakang, Nama Login yang Diinginkan, Buat Sandi, Masukkan Kembali Sandi, Pertanyaan Rahasia, Jawaban (pertanyaan rahasia anda), Email Pemulihan (boleh kosong), Lokasi, dan Verifikasi Kata.

    Pelan-pelan aja mengisinya supaya tidak ada kesalahan!
  3. Tekan Saya Menerima. Buat Akun Saya

Mari mulai belajar cara membuat blog 

Sekarang masuk ke Blogger

Setelah membuat akun Gmail seperti di atas, anda sudah bisa masuk ke Blogger.
  1. Klik di sini untuk masuk ke Blogger.

  2. Isi Nama Pengguna (Email) dan Kata Sandi anda.
  3. Tekan Masuk
  4. Anda akan dibawa ke Dasbor Blogger dengan tampilan sebagai berikut:

  5. Tekan Buat Blog (di sudut kanan atas, di bawah Bahasa) untuk membuat blog anda
  6. Beri nama blog anda, berisi Judul Blog, Alamat Blog (url) dan Verifikasi Kata

Mengganti Template?
Blogger sudah memasang Template Designer New yang berbeda dengan sebelumnya. Lihat cara menggunakannya di sini

Cara membuat entri atau postingan 

Sekarang kita buat entri atau posting anda di blog.
  1. Dari dasbor anda, akan tampak semua blog yang sudah anda buat. Lalu di bawah judul masing-masing blog akan ada pilihan-pilhan, termasuk di dalamnya untuk membuat entri baru, seperti di bawah ini
    . Klik buat entri baru

  2. Maka kemudian muncul window tempat anda membuat entri atau postingan. Di situ ada Judul, kemudian Isi entri, lalu Label atau Ketegori.

  3. Setelah selesai menuliskan entri anda, tinggal klik Terbitkan untuk menerbitkan entri tersebut. Atau bisa juga Draft (entrinya tetap ada cuma tidak terbit), kemudian Pratinjau untuk melihat entri itu sebelum diterbitkan.
  4. Untuk melihat bagaimana tampilan entri tadi dalam blog anda, klik kanan Lihat Blog

Cara Mencari Uang dengan Blog 


Affiliate Blog Secrets
Learn The Secrets Of Making Money With Blogs And Affiliate Marketing.
Blogging for Profits
The No Nonsense Guide to Making Money with Blogs, Step-by-Step!
Earn Cash Now with Blogging
Step by Step Guide to Earn Money with Your Blog!
Let Your Blog Pay the Bills
Secrets from blogging pros show how to earn extra cash from your blog.

Lensa lain tentang blogging 

Anda sedang mengunjungi sebuah halaman web yang disebut Lensa Squidoo. Anda pun bisa membuat halaman seperti ini dan menjadi seorang lensmaster. Cara membuat lensa sangat gampang dan asyik. Juga gratis. Tentu bisa pakai Bahasa Indonesia. Apa yang anda tunggu? Silakan mendaftar di sini.

Terima kasih atas kunjungan anda!

Cara memasang video Youtube di postingan Blogger 

Cara memasang video Youtube di postingan Blogger sangat gampang.
  1. Pada dasbor anda, klik Entri baru seperti cara di atas kalau anda mau buat entri atau postingan yang baru. Kan video mau dimasukkan di situ nanti.
  2. Sekarang ke Youtube (Blogger jangan ditutup, nanti mau kembali ke situ) untuk mengambil kode video yang mau anda masukkan. Klik video yang anda inginkan, kemudian klick tombol Embed untuk menampilkan kodenya. Kopi kode video yang muncul di kotak, seperto di bawah ini:

  3. Di Blogger (dengan window buat entri baru yang sedang terbuka), klik Edit Html (di samping Compose, keduanya di sebelah kanan atas kotak entri), kemudian paste kan kode video tadi yang sudah anda kopi. Sekarang klik Compose, video tampil kan? Kalau ukurannya tidak pas, anda bisa ubah kode video yang mengatur ukuran tampilan, yaitu yang bilang "Height" (untuk tingginya) dan "Width" (untuk lebarnya) tampilan. Sesuaikan aja ukuran ini dengan ukuran area postingan anda. Boleh anda terbitkan dulu entri itu untuk melihat dengan jelas apa perlu melakukan perubahan ukuran tinggi dan lebar tampilan atau sudah pas.

Read More......
Minggu, 01 Mei 2011 Posted in | | 0 Comments »